JEJAKPERINTIS–Pemerintah Desa Liwutung, Kecamatan Pasan, Kabupaten Minahasa Tenggara, kembali menyalurkan bantuan melalui Program Bedah Rumah kepada warga yang membutuhkan. Kali ini, Keluarga Waruis-Pondaag yang tinggal di Jaga III menjadi penerima bantuan yang bersifat stimulus ini.
Hukum Tua Desa Liwutung, Altje Meiny Lombok, menjelaskan bahwa penetapan penerima bantuan dilakukan secara transparan dan demokratis melalui Musyawarah Desa (Musdes) yang melibatkan perangkat desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
“Ada sejumlah kriteria yang sudah ditentukan dan Keluarga Waruis-Pondaag sangat layak untuk menerima bantuan ini. Meski sifatnya stimulus, Pemdes Liwutung berharap bantuan ini dapat membantu mewujudkan hunian yang layak bagi penerima,” ujar Meiny Lombok.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya kebersamaan dan gotong royong dalam menyukseskan program pemerintah desa. Pelaksanaan bedah rumah ini, menurutnya, menjadi bukti nyata antusiasme dan partisipasi warga bersama perangkat desa yang bahu-membahu membantu proses pembangunan.
“Sinergi antar pemerintah dan masyarakat sangat penting untuk membangun daerah, lebih khusus Desa Liwutung. Kami berharap masyarakat senantiasa mendukung penuh program kerja Pemdes Liwutung menuju desa yang semakin maju dan sejahtera,” ucap Meiny Lombok dengan penuh harap.
Selain itu, Meiny menyampaikan bahwa pihaknya terus membuka ruang komunikasi bagi masyarakat untuk memberikan masukan maupun mendukung pelaksanaan berbagai program kerja desa, khususnya yang telah direncanakan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) tahun 2025.
“Karena pemerintah desa hanya menjalankan amanat atas kepercayaan yang diberikan. Begitupun dengan alokasi anggaran yang kami terima dari pemerintah pusat. Seluruhnya dimanfaatkan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, menekan angka kemiskinan, peningkatan kualitas pelayanan publik, dan mendorong pembangunan ekonomi desa,” tegasnya.
Program Bedah Rumah ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan Pemdes Liwutung untuk mengangkat taraf hidup masyarakat, khususnya mereka yang tinggal di hunian tidak layak. Ke depan, Meiny Lombok berharap semangat gotong royong yang tercermin dalam kegiatan ini terus tumbuh dalam setiap agenda pembangunan di desa.(red)