BeritaDaerahEkonomi dan BisnisFeaturedManadoNasionalUTAMA

Kontroversi Bongkar Data BSG, Kristianto Poae Justru Dihadapkan Dugaan Kredit Macet

699
×

Kontroversi Bongkar Data BSG, Kristianto Poae Justru Dihadapkan Dugaan Kredit Macet

Sebarkan artikel ini

Jejakperintis.com – Nama Kristianto Naftali Poae kembali menjadi pembicaraan hangat di tengah masyarakat Sulawesi Utara, khususnya para nasabah dan pemangku kepentingan Bank SulutGo (BSG).

Dalam beberapa bulan terakhir, Poae menjadi sorotan karena langkah kontroversialnya menyebarluaskan data internal bank melalui media sosial dan media massa.

Langkahnya yang menyerang manajemen BSG dinilai sembrono oleh sejumlah pihak, apalagi disertai dengan pengambilan dokumen yang sejatinya merupakan bagian dari tugasnya saat menjabat sebagai notaris rekanan bank tersebut.

Tidak sedikit pihak yang mempertanyakan motif di balik tindakan Poae. Pasalnya, selain pernah bekerja sama dengan BSG, keluarganya pun masih memiliki keterikatan dengan institusi tersebut.

Sang istri diketahui aktif sebagai pegawai di kantor BSG Calaca Manado.

“Filosofi ‘jangan meludahi sumur tempat kamu minum’ masih sangat relevan. Ini bukan hanya soal profesi, tapi soal moralitas seseorang,” ketus Ketua DPD PAMI Perjuangan Jeffrey Sorongan belum lama ini.

“Tapi aplikasinya tergantung orangnya tahu diri atau tidak,” sambung Sorongan

Publik pun bertanya-tanya, mengapa Kristianto hanya membuka sebagian informasi. Jika ia benar-benar ingin membela kebenaran, menurut Sorongan, seharusnya ia juga terbuka tentang situasi pribadinya saat masih menjadi bagian dari sistem BSG.

Diantaranya adalah, masalah dugaan kredit bermasalah senilai Rp1 miliar yang pernah dikaitkan dengannya.

Selain itu, Poae juga disebut-sebut pernah mengajukan permintaan bantuan pembiayaan rumah sakit untuk anggota keluarganya, serta mengklaim honorarium sebesar Rp1,7 miliar yang ternyata tidak tercatat dalam daftar tagihan resmi bank.

Tindakan membuka data secara sepihak kepada publik, tanpa klarifikasi menyeluruh, justru menimbulkan kecurigaan baru.

Banyak yang mempertanyakan apakah data yang disebarkan benar-benar valid dan mencerminkan kondisi yang sebenarnya.

Beberapa pihak menilai bahwa apa yang dilakukan Poae, lebih kepada upaya pembunuhan karakter terhadap institusi yang pernah memberinya ruang untuk bekerja dan mendapatkan penghasilan.

“Kalau dia terbuka dari awal, kita bisa lihat siapa sebenarnya yang keliru. Tapi ini seperti membuka satu sisi dan menyembunyikan sisi lainnya,” ujar seorang sumber yang mengetahui dinamika internal BSG.

Hingga kini, Kristianto Poae belum memberikan klarifikasi publik terkait tuduhan-tuduhan yang berkembang.

Di tengah sorotan publik yang semakin tajam, kasus ini menegaskan pentingnya integritas, transparansi, dan rasa hormat terhadap institusi, terutama bagi profesional yang pernah menjadi bagian dari sistem. (red)

width="120" height="600"/>