JEJAKPERINTIS–Pemerintah Desa Towuntu Timur, Kecamatan Pasan, Kabupaten Minahasa Tenggara memastikan kesiapan untuk segera menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat yang berhak menerima.
Saat ini, tahapan administrasi menunggu pencairan Dana Desa Tahun Anggaran 2025 yang menjadi sumber utama pembiayaan bantuan tersebut.
Hal ini ditegaskan langsung oleh Hukum Tua Desa Towuntu Timur, Michael Kandou Sst.Par, yang menyebut bahwa bantuan akan diberikan kepada 14 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) begitu dana desa sudah resmi masuk ke rekening desa.
“Begitu Dana Desa cair, kami akan langsung realisasikan penyaluran BLT kepada masyarakat yang telah masuk dalam data penerima. Total ada 14 KPM yang sudah ditetapkan dan akan mendapatkan bantuan,” ujar Michael Kandou kepada wartawan.
Ia menjelaskan bahwa proses penetapan penerima telah dilakukan secara transparan, berdasarkan verifikasi dan musyawarah desa, guna memastikan bahwa hanya warga yang benar-benar layak yang menerima bantuan.
“Kami tidak ingin ada kesalahan dalam penyaluran. Data sudah diverifikasi dengan baik dan penerima adalah warga yang benar-benar terdampak dan membutuhkan,” jelasnya.
“Seperti tahun-tahun sebelum, pencairan BLT ini dilakukan bertahap. Untuk periode tiga bulan berjalan, dengan rincian per penerima mendapatkan bantuan Rp.300.000 perbulan. Nah, untuk pencairan nantinya mencakup bulan Januari-Maret,” sambung Michael Kandou.
Menurut Kandou, BLT merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah pusat yang dilanjutkan oleh pemerintah desa untuk membantu masyarakat mengatasi tekanan ekonomi, terutama dalam menghadapi tantangan pasca-pandemi dan naiknya kebutuhan hidup.
“Ini bentuk komitmen kami agar bantuan tepat sasaran dan bisa membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok,” tambahnya.
Ia juga menegaskan bahwa Pemdes Towuntu Timur akan menyalurkan bantuan tersebut secara tunai dan terbuka. Proses penyaluran akan melibatkan aparat desa, BPD, serta unsur pengawasan dari kecamatan untuk menjamin akuntabilitas.
Selain BLT, Kandou menyebut bahwa pihaknya juga telah menyusun berbagai program pemberdayaan masyarakat yang dibiayai dari Dana Desa 2025, termasuk penguatan ekonomi desa dan infrastruktur penunjang.
“Kami ingin Dana Desa tidak hanya habis untuk bantuan langsung, tapi juga dimanfaatkan untuk membangun desa secara menyeluruh,” tuturnya.
Dengan kesiapan yang telah dilakukan, masyarakat penerima manfaat diharapkan dapat menggunakan bantuan ini sebaik mungkin untuk kebutuhan pokok, serta mendukung stabilitas sosial ekonomi di lingkungan desa. (red)