Jejak_Norman|| Iya Tari Kabasaran adalah tarian keprajuritan atau tarian perang yang dilakukan sebelum atau sepulang dari medan perang. Tarian ini berasal dari Minahasa.
Tarian yang biasa diiringi suara tambur dan atau gong kecil ini menjadi warna tersendiri dalam peringatan HUT ke-79 kemerdekaan RI di Lapangan Saluhesem di Desa Kamangta, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.
Puncak peringatan HUT Kemerdekaan RI tahun ini dipusatkan di Lapangan Saluhesem. Camat Tombulu Shanti Lengkong tampil sebagai pembina upacara. Seluruh kumtua di wilayah ini hadir memeriahkan peringatan HUT RI tersebut.
![](https://jejakperintis.com/wp-content/uploads/2024/08/FB_IMG_1723890354294.jpg)
Hujan sempat turun di pagi hari sebelum upacara peringatan. Namun memasuki acara, rintik-rintik hujan pun sirna. Hilang disapu semilir angin.
Ronald, salah seorang guru yang ikut mendampingi parade siswa usai upacara mengatakan, sedikitnya 30 sekolah ikut serta. Mulai dari TK, SD, SMP hingga SMA di wilayah Kecamatan Tombulu ikut dalam parade 17 Agustusan ini.
Mereka dilepas di depan panggung upacara hingga kemudian keliling Desa Kamangta.
![](https://jejakperintis.com/wp-content/uploads/2024/08/FB_IMG_1723890348186.jpg)
Sontak saja iring-iringan parade siswa itu menarik perhatian masyarakat. Tak cuma anak-anak bahkan opa dan oma pun keluar dari rumah untuk menyaksikan parade siswa itu.
“Tradisi ini selalu berlangsung saat peringatan HUT Kemerdekaan RI. Tahun ini dipusatkan di Lapangan Saluhesem Desa Kamangta,” ujar seorang guru perempuan di sela-sela mengiringi siswa-siswi sekolahnya.
Parade menarik karena tidak hanya Tari Kabasaran lho tetapi di antara siswa-siswi ada yang menggunakan pakaian polisi, tentara hingga pakaian tradisional.
Wajah para siswa-siswi menebak senyum. Mereka gembira. Meski panas menerpa. Mereka ceria karena nun jauh dari Ibu Kota Negara di Penajaman, Kalimantan Timur, semangat para siswa-siswi tetap membara.
Rasa lelah karena berdiri sejak pagi serta diterpa sinar matahari tak menyurutkan mereka untuk merayakan momen bersejarah bangsa ini.
Spanduk bertuliskan Nusantara Baru Indonesia Maju mereka usung selama parade.
Sekolah yang turut serta dalam parade ini di antaranya SD GMIM Kamangta, SD Inpres Kamangta, SD Katolik Kamangta, SD Katolik Tombuluan dan SD GMIM I Kembes.
![](https://jejakperintis.com/wp-content/uploads/2024/08/FB_IMG_1723890345394.jpg)
Tak cuma para siswa-siswi tetapi para pendidik hingga aparatur sipil negara (ASN) turut serta.
Menurut catatan, di Kecamatan Tombulu, Kabupaten Minahasa terdapat 11 desa atau kelurahan dan memiliki luas 85,25 kilometer. Desa di kecamatan ini di antaranya Kamangta, Kombes, Koka, Rumengkor, Sawangan, Suluan, Tikela dan Tombuluan.
Lepas dari itu semua. Sebenarnya inilah cinta anak negeri untuk bangsa dan negara ini. Cinta itu tidak akan pudar selamanya. Merdeka!
Penulis: Norman Meoko