MINAHASA SELATAN, jejakperintis.com – Jalan penghubung antara Desa Wanga Dan Picuan Lama di Kecamatan Motoling Timur, kondisinya begitu memprihatinkan. Jalan tersebut berlubang dan terlihat rusak dan hampir di sepanjang jalan dan sangat sempit sehingga rentan menimbulkan kecelakaan.
Akibat rusaknya jalan itu, cukup mengganggu para pengendara baik dari kedua warga desa tersebut dan para pengendara yang dari luar yang berpas-pasan lewat di jalan penghubung kedua desa ini.
Bahkan para pengendara terpaksa harus menurunkan kecepatan kendaraannya demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Indrawati R, (34), salah satu penguna jalan ini ketika berkendara bersama keluarganya menyatakan, was-was melewati jalan rusak dan berlubang tersebut.
“Ketika melewati jalan ini, hampir saja kami terjatuh, akibat jalan yang rusak parah ini, apalagi saat hujan deras bisa menyebabkan kendaraan tergelincir dan jatuh, “kenangnya ketika melewati jalan tersebut. Senin, (12/5/2025).
Sementara itu Servi Posumah, warga setempat memaparkan, kondisi Jalan penghubung Desa Wanga dan Desa Picuan yang rusak dan berlubang sudah berlangsung lama. Padahal, Jalan ini merupakan akses utama warga Kedua desa ini saat beraktivitas setiap hari.
“Setiap hari, jalan tersebut selalu ramai dilintasi pengendara baik roda dua maupun roda empat. Saya berharap, semoga jalan yang rusak dan berlubang tersebut dapat segera dibenahi oleh Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan terutama dinas terkait.
“Semoga saja jalan ini segera dibenahi, apalagi itukan jalan utama kalau mau kepasar dan ke kebun, dan juga aktifitas kedua desa ini, saat kami mengangkut hasil kebun dan, setiap hari banyak orang yang lewat juga,” tutur Posumah.
Senada dengan Posumah, Mieske yang juga sering melintas di Jalan Wanga – Picuan mengatakan, dirinya merasa terganggu karena rusaknya Jalan tersebut, ia berharap semoga jalan yang rusak dan berlubang tersebut dapat segera dibenahi.
“Jelas sangat mengganggu, ketika melewati jalan ini membuat kita tidak nyaman kalau lewat situ, semoga saja cepat diperbaiki oleh Pemerintah Daerah, apalagi ketika kami lewat tadi sudah ada badan jalan yang mulai longsor, dan badan jalannya sangat sempit, sangat membahayakan bagi para pengendara dan pejalan kaki saat melewati jalan ini, “ungkap Mieske, sembari berharap dinas
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) di Kabupaten Minahasa Selatan bisa mengatasinya dengan cara memperbaikinya, karena jalan ini menjadi jantung perekonomian warga dan jalur utama yang menghubungkan dengan pusat-pusat kegiatan ekonomi seperti pasar. (*)