MINAHASA,jejakperintis.com – Pemerintah Kabupaten Minahasa melalui Staf Ahli Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik Kabupaten Minahasa Johnny Tendean AP. MAP, menghadiri sekaligus membuka kegiatan Workshop Percepatan Penurunan Stunting di kecamatan Langowan Selatan, tahun 2025, Bertempat di Desa Kayuran Atas. Kamis (25/9/25).
Kegiatan ini dihadiri juga Dr Maryani Suronoto mewakili Ketua TP-PKK Kabupaten Minahasa, didampingi Camat Langowan Selatan Donald Lumingkewas.
Acara yang dibuka secara langsung oleh Staf Ahli Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik Kabupaten Minahasa Johnny Tendean AP MAP, dilanjutkan dengan materi yang disampaikan oleh para narasumber.
Pada kesempatan ini, dr. Maryani Suronoto mewakili Ketua TP PKK Minahasa, mengatakan “Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita di bawah lima tahun akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Stunting terjadi pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dari janin hingga anak berusia 23 bulan. Stunting diukur berdasarkan tinggi badan anak dibandingkan dengan usianya. Anak yang tingginya berada di bawah batas ambang untuk usianya dianggap mengalami stunting. “Ujarnya.
Diketahui, Pemkab Minahasa berdasarkan survei status gizi Indonesia (SSGI) 2024 di Kabupaten Minahasa berhasil turun dari 23,1% di tahun 2024 menjadi 19,4% lebih baik dari angka nasional yaitu 19,8%. Ini membuktikan bahwa langkah-langkah strategis yang di lakukan baik pemerintah Kabupaten Minahasa melalui program-program yang ada mampu memberikan hasil yang positif atas upaya pencegahan tersebut.
“Pemerintah Kabupaten Minahasa juga berhasil meraih penghargaan dari pemerintah provinsi sebagai salah satu daerah yang menunjukkan komitmen dan program signifikan dalam penurunan angka stunting. Kabupaten Minahasa juga beberapa waktu lalu meraih peringkat yang ke-6 dalam penurunan stunting.
Pemkab Minahasa juga menegaskan berkomitmen untuk menargetkan pada tahun 2045 Minahasa bebas stunting, dan untuk mencapai itu dibutuhkan kolaborasi dan kerjasama yang baik.
Diharapkan juga seluruh peserta workshop mampu memahami percepatan penanganan stunting, baik di tingkat kecamatan dan desa, dan para Camat, hukum tua dan Lurah penggerak PKK, kader posyandu dan seluruh perangkat desa kelurahan memperkuat sinergi dalam intervensi penurunan stunting.
Sementara itu Camat Donal Lumingkewas menjelaskan bahwa untuk kecamatan Langowan Selatan masuk kedalam Zero Stunting.
“Saya berharap kegiatan ini boleh diserap oleh para peserta yang hadir dan kami juga berharap Langowan Selatan dapat mempertahankan Zero Stunting, agar seluruh warga dapat hidup dengan sehat, dan melalui posyandu juga yang ada di desa kami telah memberikan pemberitahuan untuk selalu bersinergi dengan puskesmas agar dapat memberikan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan bagi anak-anak balita, putri remaja untuk dapat diberikan makanan dan minuman bergizi, “tandas Lumingkewas.
Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan materi yang disampaikan oleh petugas pencegahan stunting, dan turut hadir dalam kegiatan ini, Sekcam Langowan Selatan Wilson Wowiling, Para Hukum Tua dan Ketua PKK di seluruh desa yang ada di kecamatan Langowan Selatan, dan lainnya.(HerieS)