BeritaManado

Dari Energi Terbarukan hingga Pakan Ramah Lingkungan, 8 Guru Besar Unsrat Resmi Dikukuhkan

574
×

Dari Energi Terbarukan hingga Pakan Ramah Lingkungan, 8 Guru Besar Unsrat Resmi Dikukuhkan

Sebarkan artikel ini
IMG 20250929 WA0082 3

Jejakperintis.com – Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado kembali mencetak sejarah penting dalam perjalanan akademiknya. Melalui Sidang Terbuka Senat yang digelar di Auditorium Unsrat, Senin (29/9/2025), sebanyak delapan guru besar resmi dikukuhkan oleh Rektor Unsrat, Prof. Dr. Ir. Oktovian Berty Alexander Sompie, M.Eng, IPU, ASEAN Eng.

Sidang senat dipimpin Ketua Senat Unsrat, Ralf Kairupan, dan dihadiri Wakil Wali Kota Manado dr. Richard Sualang bersama istri dr. Merry Mawardi, Sp.A, yang mewakili Wali Kota Manado Andrei Angouw, serta jajaran undangan lainnya.

Pengukuhan ini berdasarkan SK Mendiktisaintek RI Brian Yuliarto, dengan rincian satu guru besar dari Fakultas Kedokteran, tiga dari Fakultas Teknik, satu dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, satu dari Fakultas Hukum, serta dua dari Fakultas Peternakan.

Mereka adalah:

Prof. Dr. dr. Jeanette Irene Christiene Manoppo, Sp.A(K) (Fakultas Kedokteran)

Prof. Ir. Isri Ronald Mangangka, M.Eng, Ph.D (Fakultas Teknik)

Prof. Dr. Eng Ir. Liany Amelia Hendrata, M.Si (Fakultas Teknik)

Prof. Dr. Eng Meita Rumbayan, ST, M.Eng (Fakultas Teknik)

Prof. Dr. Eng Ir. Lusia Manu, M.Sc (Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan)

Prof. Dr. Emma Valentina Teresha Senewe, SH, MH (Fakultas Hukum)

Prof. Dr. Ir. Jola Josephien M. Roosje Londok, M.Si, IPU, ASEAN Eng (Fakultas Peternakan)

Prof. Dr. Ir. Lusia Toar, MP (Fakultas Peternakan)

Sebelum prosesi pengukuhan, kedelapan profesor menyampaikan orasi ilmiah di bidang keahlian masing-masing.

Prof. Manoppo mengulas peran gut-brain axis pada tumbuh kembang bayi prematur.

Prof. Isri membahas bangunan terjun miring USBR tipe IX dengan stulling basin.

Prof. Hendrata mengangkat isu perubahan penggunaan lahan dan strategi pengelolaan berkelanjutan.

Prof. Rumbayan menyoroti pengembangan energi terbarukan.

Prof. Manu memaparkan strategi adaptif budi daya lobster tropis dalam dinamika perubahan iklim.

Prof. Senewe mengulas harmonisasi kebijakan luar negeri Indonesia dalam penanganan perdagangan manusia melalui ASEAN Regional Cooperation.

Prof. Londok menekankan optimalisasi potensi fitobiotik dalam pakan ayam fungsional.

Prof. Toar menyampaikan inovasi pemanfaatan serangga sebagai pakan ternak ramah lingkungan.

Dalam sambutannya, Rektor Prof. Sompie menegaskan bahwa pengukuhan guru besar tidak hanya menambah jumlah profesor di Unsrat, melainkan memperkuat misi universitas dalam tiga hal penting:

  1. Meningkatkan kualitas pembelajaran dan inovasi akademik.
  2. Mendorong penelitian unggulan yang relevan dengan kebutuhan bangsa, khususnya di Kawasan Timur Indonesia.
  3. Memberikan kontribusi nyata menghadapi tantangan global seperti transformasi digital, keberlanjutan lingkungan, dan kesehatan masyarakat, dengan tetap berpijak pada kearifan lokal.

Rektor mengaitkan visi Unsrat dengan falsafah luhur “Si Tou Timou Tumou Tou” (Manusia hidup untuk memanusiakan manusia) yang diwariskan Dr. GSSJ Ratulangi. Menurutnya, peran guru besar menjadi garda terdepan dalam menjaga integritas akademik, mengembangkan ilmu, dan membangun budaya universitas berdaya saing global tanpa meninggalkan akar nilai bangsa.

“Universitas Sam Ratulangi siap berkontribusi dalam mewujudkan Asta Cita Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran, khususnya penguatan SDM, sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, dan kesetaraan gender. Semua ini adalah langkah menuju Indonesia Emas 2045,” tegas Rektor.

Ia menutup dengan harapan agar momentum pengukuhan ini menjadi semangat baru bagi seluruh civitas akademika Unsrat untuk terus berkarya, berinovasi, dan mengabdi bagi bangsa.

width="120" height="600"/>