BeritaDaerahManado

Pascabentrok Warga Beberapa Waktu Lalu, Pdt Handry Dengah Bersama Tim FKUB Turun Langsung Redam Isu SARA

252
×

Pascabentrok Warga Beberapa Waktu Lalu, Pdt Handry Dengah Bersama Tim FKUB Turun Langsung Redam Isu SARA

Sebarkan artikel ini
Screenshot 2025 07 10 13 02 04 70 c75e17524159248fca3fa78e53d1eea7

Jejakperintis.com – Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Manado, Pdt Handry Dengah, bersama tim Divisi Dialog FKUB yang terdiri dari Pdt Ade Karouw dan Bapak Imam Qadri, melakukan kunjungan langsung ke sejumlah lokasi yang baru-baru ini terjadi peristiwa bentrok antar warga yaitu Kelurahan Sindulang I di Kecamatan Tuminting serta Mahakeret dan Kampung Kodo di Kecamatan Wenang. Rabu, (9/7) 2025.

57626

Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan bahwa peristiwa tersebut tidak dipicu oleh isu sensitif seperti SARA atau intoleransi. Dalam keterangannya, Pdt Handry menegaskan bahwa FKUB hadir langsung untuk menjaga nilai-nilai kerukunan antar umat beragama di Kota Manado yang dikenal sebagai kota toleran. “Kami turun langsung ke lokasi untuk mendengarkan langsung informasi dan meredam isu yang berkembang agar tidak melebar ke ranah intoleransi,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa Manado saat ini berada di posisi ke-9 sebagai Kota Toleransi se-Indonesia. “Wali Kota dan Wakil Wali Kota telah menyampaikan agar kita jangan sampai keluar dari 10 besar kota toleran di Indonesia. Ini menjadi semangat bagi FKUB untuk aktif menjaga kerukunan,” kata Pdt Handry.

57608

Menurut Kapolres Manado, bentrokan ini lebih banyak dipicu oleh pencarian jati diri di kalangan remaja dan bukan karena persoalan agama. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Lurah Mahakeret Timur yang mengungkapkan bahwa pemicu utama konflik adalah provokasi di media sosial serta konsumsi minuman keras. “Anak-anak saling memprovokasi lewat media sosial dengan bahasa seperti ‘penakut’ dan sejenisnya, sehingga menimbulkan ketegangan,” ujarnya.

Dari sisi keamanan, Kapolres Kota Manado mengonfirmasi bahwa para pelaku utama telah berhasil diamankan, termasuk mereka yang berasal dari luar wilayah seperti Maumbi. Lurah Sindulang pun menambahkan bahwa pihaknya bekerja keras hingga malam hari untuk meredam konflik dan menenangkan warga. “Kalau anak-anak dari wilayah kami masih bisa kami arahkan, tetapi yang dari luar yang datang bergabung menjadi tantangan tersendiri,” katanya.

57629

FKUB juga mendorong pelibatan tokoh-tokoh yang disegani anak muda sebagai pendekatan yang lebih efektif. “Mereka kadang lebih mendengar orang yang mereka segani daripada orang tua sendiri. Maka dari itu, kita perlu rangkul tokoh-tokoh ini untuk membina mereka,” jelas Imam Qadri dari Tim Dialog FKUB.

Sementara itu, Koordinator Divisi Dialog, Pdt Ade Karouw, mengajak masyarakat untuk menjaga pola pikir positif dan menjadikan perbedaan sebagai kekuatan. “Jangan hanya hitung umurmu, tapi buat umurmu berarti. Jangan habiskan energi untuk pikiran negatif,” ucapnya dengan mengutip prinsip hidup yang ia pegang.

Meski sempat menimbulkan keresahan, semua pihak yang bertikai kini telah membuat surat kesepakatan damai agar peristiwa serupa tidak terulang lagi. Camat Tuminting juga memberikan respons positif terhadap langkah FKUB, sembari mengingatkan bahwa dunia maya memiliki dua sisi—informasi positif dan negatif—yang harus diwaspadai.

Melalui kunjungan FKUB ini, tidak hanya mengumpulkan informasi untuk dilaporkan tetapi langsung eksen untuk menjalankan Program pemuda lintas agama dan berbagai kegiatan.

Ucapan terima kasih untuk semua pihak, Kapolres, Walikota, Wakil Walikota, Camat, lurah, semua perangkat Kelurahan, Lingkungan, Tokoh-tokoh Agama yang ada yang sudah terlibat langsung sehingga terciptalah kota yang aman.

Himbauan FKUB mari torang samua wujudkan Program pak Walikota dan Wakil Walikota beking Kota Manado, Kota Toleransi.
Selamat HUT Kota Manado ke 402 torang samua Basudara, torang samua ciptaan Tuhan. (Red/*)

width="120" height="600"/>