BeritaDaerahMinahasaPemerintahan

Soroti Penurunan Pengunaan Bahasa Indonesia, Sekda Watania Sampaikan Hal Ini

544
×

Soroti Penurunan Pengunaan Bahasa Indonesia, Sekda Watania Sampaikan Hal Ini

Sebarkan artikel ini
IMG 20251016 192717

MANADO, jejakperintis.com — Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Minahasa, Dr. Lynda D. Watania, MM, M.Si, mengatakan pentingnya penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar sebagai cermin martabat bangsa.
Hal ini disampaikannya saat menghadiri Konsolidasi Daerah Pembinaan Lembaga dalam Penggunaan Bahasa Negara, yang digelar oleh Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara di Novotel Convention Center Manado, Kamis (16/10/2025).

Kegiatan tersebut dibuka oleh Sekretaris Dinas Kebudayaan Provinsi Sulut mewakili Sekprov Sulut, dan turut dihadiri oleh Asisten III Setdakab Minahasa Dr. Vicky C.H.S. Tanor serta Kadis Pendidikan Minahasa Hansje Tommy Wuwungan, S.Pd, MM.

Dalam sambutannya, Sekda Lynda menyoroti penurunan penggunaan bahasa Indonesia di kalangan generasi muda.

“Berdasarkan data kami, generasi boomer masih menjadi pengguna utama bahasa Indonesia yang baik. Namun di kalangan milenial dan gen Z, terjadi penurunan signifikan. Ini menjadi tantangan serius karena menyentuh usia produktif bangsa,” ujarnya.

Ia mengatakan bahwa kemampuan berbahasa mencerminkan wibawa dan kemajuan suatu bangsa.

“Bahasa Indonesia adalah wajah dan martabat bangsa. Ilmu pengetahuan dan teknologi hanya bisa kita kuasai melalui bacaan dan tulisan dan itu paling efektif bila menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar,” Sekda menjelaskan.

Pemerintah Kabupaten Minahasa, kata Lynda, telah menetapkan sejumlah kebijakan strategis, termasuk pengawasan penggunaan bahasa di sekolah, penyelenggaraan lomba kebahasaan, serta rencana pembukaan formasi baru guru Bahasa Indonesia pada penerimaan CPNS mendatang.

“Kurangnya tenaga pendidik Bahasa Indonesia menjadi perhatian kami. Ke depan, formasi ini akan menjadi prioritas,” tambahnya.

Sementara itu, Kadis Pendidikan Hansje Tommy Wuwungan memaparkan tiga arah kebijakan Pemkab Minahasa, yakni: menjadikan sekolah sebagai pusat pelestarian bahasa, memperkuat sinergi lintas instansi, serta meningkatkan kapasitas guru Bahasa Indonesia.

“Kami juga bekerja sama dengan Dinas Perpustakaan Daerah melalui kegiatan seperti lomba ‘Anak Bertutur’ dan kunjungan siswa ke perpustakaan tiga lantai yang modern dan representatif,” ucapnya.

Minahasa sendiri menjadi kabupaten pertama di Sulawesi Utara yang menyelenggarakan Festival Tunas Bahasa Ibu, sebagai bukti nyata komitmen daerah dalam pelestarian bahasa daerah sekaligus penguatan bahasa nasional.

“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Pemerintah adalah kita semua, guru, tokoh masyarakat, dan pelajar. Mari bersama menjaga bahasa Indonesia sebagai pemersatu bangsa,” tutupnya.(HerieS)

width="120" height="600"/>