BeritaDaerahMinahasa

Turun Langsung Dengarkan Keluhan Warga, Wabub Vasung Kunjungi Keluarga Korban Terdampak Banjir Di Kakas

565
×

Turun Langsung Dengarkan Keluhan Warga, Wabub Vasung Kunjungi Keluarga Korban Terdampak Banjir Di Kakas

Sebarkan artikel ini

MINAHASA,jejakperintis.com – Sebagai bentuk kepedulian terhadap warga ditengah bencana banjir, Wakil Bupati Minahasa Vanda Sarundajang (VaSung) memantau langsung ratusan rumah yang terdampak banjir di tiga Desa yang ada di Kecamatan Kakas.

Desa-desa ini diantaranya, Desa Tounelet, Desa Paslaten dan Desa Kaweng. Saat tiba dilokasi, Vasung mendengar akan keluhan masyarakat yang terdampak banjir.

“Dari pengakuan warga sudah sekitar tiga minggu lebih mereka terdampak banjir karena meluapnya air Danau Tondano,” ucap Vasung.

Pemkab Minahasa, sendiri tak akan membiarkan warga, nantinya akan menyediakan obat obatan guna menangkal penyakit gatal-gatal serta infeksi saluran pernapasan (Ispa).

“Untuk Obat-obatan kami sudah berkoordinasi dengan Puskesmas, namun jika ada kekurangan dengan obat maka akan ada dari Dinas Kesehatan Minahasa,” terang Sarundajang.

Saat memantau perumahan yang terdampak banjir di Kakas, Dia berharap, agar masyarakat masyarakat selalu menjaga kebersihan, khususnya jangan membuang sampah di saluran air.

Apalagi sampah plastik yang tidak bisa mengurai, setelah dilakukan pengecekan ada saluran air yang meluap gegara menumpuknya sampah di pintu air menuju Danau Tondano dan mengakibatkan meluapnya air danau.

“Sampah ini merupakan masalah nasional, sehingga penanggulangannya mesti dari masyarakat. Setiap minggu sudah ada mobil sampah yang melayani area Kakas. Nah, dimintakan masyarakat untuk menyediakan tempat sampah nanti diangkat oleh mobil sampah tersebut setuap minggu. Untuk iuran perbulan sangat ringan, iuran tersebut sebagai operasional dalam rangka mengangkat sampah dilokasi Kakas,” tutur Vasung.

Mengenai usulan masyarakat untuk membuka pintu air di Tanggari, Wabub menjelaskan bahwa Pemkab Minahasa sudah melakukan koordinasi. Saat ini pintu air sudah dibuka 35 CM. namun sudah tidak bisa dibuka lebih karena dampaknya akan lebih besar.

“Selain akan mengakibatkan banjir di Manado, juga akan menggangu putaran turbin sehingga aka nada pemadaman listrik secara terjadwal,” ujarnya.

Vasung menambahkan kita semua berdoa, agar cuaca ekstrim dengan curah hujan tinggi bisa berakhir sehingga debit air di Danau Tondano bisa berkurang. Memang sudah ada pendangkalan untuk kedalaman Danau Tondano yang dulunya sekitar 60 meter lebih saat ini tinggal 16 meter sehingga jika debit air di sungai sungai penyuplai air tinggi maka air Danau Tondano otomatis akan meluap. “Namun untuk pengerukan Danau Tondano merupakan kebijakan pemerintah pusat karena memerlukan anggaran yang besar. Tapi, Pemkab Minahasa akan terus berupaya membawa dan menyuarakan keluhan masyarakat ke Pemerintah Pusat,” Pungkas Vasung.(HerieS)

width="120" height="600"/>
Berita

Platform CSR bukan hanya wadah keluhan, tetapi juga berfungsi sebagai alat evaluasi kinerja pelayanan publik bagi pemerintah kota. Dinas Kominfo Tomohon selaku penanggung jawab utama memastikan aplikasi ini akan terus dikembangkan secara berkelanjutan. CSR diharapkan dapat menjadi jembatan komunikasi antara warga dan pemerintah, mendorong transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi publik.