Jejakperintis.com – Ketua DPRD Kota Manado, apt. Dra. Aaltje Dondokambey, M.Kes, melaksanakan kegiatan reses masa sidang ketiga tahun 2025 di Kelurahan Paal Dua, Lingkungan IV, Kecamatan Paal Dua, pada Rabu, 23 Juli 2025. Kegiatan ini menjadi ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan langsung aspirasi, keluhan, dan saran kepada wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) Tikala – Paal Dua tersebut.
Reses ini turut dihadiri oleh Camat Paal Dua Franky Mantis, SE., Par., MM, Lurah Paal Dua Martinus Genobong, para kepala lingkungan, serta tokoh-tokoh masyarakat dan agama, termasuk Pdt. Estefin Parengkuan. Dalam sambutannya, Camat Franky Mantis menyampaikan bahwa Kecamatan Paal Dua terdiri dari tujuh kelurahan, dan kegiatan ini menjadi kesempatan strategis untuk memperkuat sinergi antara masyarakat dan pemerintah.

Aspirasi warga yang disampaikan mencakup berbagai isu, mulai dari persoalan infrastruktur, perbaikan lingkungan, hingga perhatian terhadap warga kurang mampu. Salah satu pertanyaan penting yang diajukan adalah mengenai langkah konkret pemerintah dalam mengatasi kemiskinan yang masih dirasakan masyarakat.
Menanggapi hal itu, Ketua DPRD Kota Manado Aaltje Dondokambey menjelaskan bahwa berbagai program penanganan kemiskinan telah dirancang pemerintah, namun diperlukan kerja sama lintas sektor agar bantuan yang diberikan benar-benar tepat sasaran. “Kalau sudah ada data yang valid, maka pemerintah dapat langsung mengunjungi dan memastikan masyarakat miskin itu menerima bantuan yang memang mereka butuhkan,” ujar Aaltje di hadapan peserta reses.
Ia juga mengapresiasi partisipasi aktif masyarakat yang hadir dan menyampaikan keluhan. “Ini berarti masyarakat sangat memperhatikan kondisi lingkungan dan kelurahan mereka. Dan ini sangat baik karena DPRD hadir untuk mendengar dan memperjuangkan aspirasi warga,” ungkap Aaltje.
Lebih lanjut, Ketua DPRD menegaskan pentingnya membangun komunikasi dua arah antara masyarakat dan pemerintah. “Kami berasal dari masyarakat, dipilih oleh masyarakat, dan bekerja untuk masyarakat. Jadi komunikasi ini harus terus dijaga,” ujarnya lagi.

Menariknya, dalam kesempatan tersebut, Aaltje Dondokambey juga menyerahkan bantuan tunai sebesar Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah) secara langsung sebagai bentuk kepedulian terhadap kebutuhan masyarakat.
Reses ini berlangsung dengan suasana akrab dan interaktif. Hadirnya para pemangku kepentingan seperti camat, lurah, dan tokoh masyarakat menunjukkan bahwa kegiatan reses bukan hanya seremoni, tetapi menjadi momentum penting memperkuat hubungan antara legislatif, eksekutif, dan masyarakat. (JT)