Jejakperintis || Pemerintah Kota (Pemkot) Tomohon kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat layanan sosial bagi masyarakat lanjut usia (lansia). Pada Senin (1/12/2025), Wali Kota Tomohon Caroll Joram Azarias Senduk, SH dan Wakil Wali Kota Tomohon Sendy Gladys Adolfina Rumajar, SE., M.I.Kom turun langsung menyalurkan bantuan sosial (bansos) kepada 476 lansia di 21 kelurahan se-Kota Tomohon.
Penyaluran dilakukan secara serentak di masing-masing kelurahan, mulai dari Woloan hingga Tondangow. Beberapa kelurahan dengan jumlah penerima terbanyak antara lain Pangolombian (51 penerima), Tara-tara (40), Pinaras (36), serta Woloan II dan Tara-tara II dengan angka 34 penerima.
Wali Kota Tomohon menegaskan bahwa program bantuan sosial bagi lansia merupakan bagian dari perhatian pemerintah terhadap warga yang membutuhkan. Ia menekankan pentingnya penyaluran bantuan yang tepat sasaran, sejalan dengan perbaikan data penerima bansos yang kini lebih akurat.
“Bantuan sosial untuk lansia ini merupakan program pemerintah untuk membantu lansia yang berkekurangan. Tidak seperti sebelumnya ada penerima ganda, sekarang data sudah semakin baik. Mereka yang telah terdaftar sebagai penerima PKH atau bantuan lain tidak lagi menerima bansos lansia,” ujar Wali Kota.
Selain program bantuan sosial, Pemkot Tomohon juga menegaskan penguatan layanan kesehatan bagi masyarakat. Wali Kota menyampaikan bahwa seluruh pelayanan di RSUD Anugerah Tomohon kini gratis, termasuk pemeriksaan, tindakan medis hingga perawatan.
Pemerintah bahkan menerapkan sistem jemput bola bagi warga yang tidak mampu datang ke fasilitas kesehatan.
“Kalau merasa kurang sehat, silakan periksakan diri di RSUD Anugerah Tomohon atau menghubungi kelurahan. Nanti kelurahan akan menghubungi RS, dan dokter atau tenaga kesehatan akan datang ke rumah. Jika perlu dirawat, akan dijemput dan diantar ke RS. Semua gratis, tidak dipungut biaya,” jelasnya.
Kebijakan ini dinilai sebagai langkah progresif dalam memperluas akses kesehatan masyarakat, terutama bagi kelompok rentan seperti lansia dan keluarga berpenghasilan rendah.
Di sektor pendidikan, Pemkot Tomohon juga memastikan bahwa pendidikan gratis di seluruh sekolah negeri tetap berjalan dan diawasi ketat. Program ini menjadi upaya pemerintah untuk memastikan tidak ada anak di Tomohon yang putus sekolah karena kendala biaya.
“Pendidikan gratis di sekolah negeri adalah komitmen pemerintah agar semua anak mendapat kesempatan yang sama untuk bersekolah tanpa terbebani biaya,” tegas Wali Kota.
Wakil Wali Kota Sendy G. A. Rumajar berharap bantuan yang disalurkan dapat benar-benar membantu memenuhi kebutuhan para lansia, terutama yang tidak lagi produktif.
“Harapan kami bantuan ini bisa membantu para lansia dan kiranya dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Semoga membawa manfaat bagi mereka,” ujarnya.
Penyaluran bansos turut dihadiri Kepala Dinas Sosial Daerah Kota Tomohon Thomly Lasut, para camat Tomohon Barat, Tengah, dan Selatan, serta para lurah di wilayah masing-masing.
Dengan berbagai kebijakan sosial yang terus diperkuat—mulai dari bantuan lansia, kesehatan gratis, hingga pendidikan tanpa biaya—Pemkot Tomohon memperlihatkan bahwa pembangunan tidak hanya fokus pada infrastruktur, tetapi juga pada kesejahteraan masyarakat dari segala usia.
